Analisis
Experience Marketing
The
Auto Bridal
Dalam
Meningkatkan Persaingan
Disusun
Guna Memenuhi Ujian Akhir Semester Pemasaran Stratejik

Nama :Anisa Rosdiana
Nim : 1101218
Magister
Manejemen Bisnis
Sekolah
Pascasarjana
Universitas
Pendidikan Indonesia
2012
EXPERIENCE MARKETING
Experiential Marketing
merupakan suatu metode pemasaran yang relatif baru, yang disampaikan ke dunia
pemasaran lewat sebuah buku Experiential Marketing: How to Get Customers to
Sense, Feel, Think, Act, and Relate to Your Company and Brands, oleh Bernd H.
Schmitt. Schmitt (1999)menyatakan bahwa esensi dari konsep experiential
marketing adalah pemasaran dan manajemen yang didorong oleh pengalaman.
Dalam bukunya, Schmitt (1999) juga mengemukakan tentang pendekatan
features and benefits (F & B) dalam pemasaran tradisional. Dalam pemasaran
tradisional ini, pemasar menganggap konsumen berfikir melalui suatu proses
pengambilan keputusan, yang mana masing-masing karakteristik dari suatu produk, baik barang atau jasa, akan memberikan keuntungan
yang jelas, dan karakteristik ini dievaluasi oleh pembeli-pembeli potensial
(baik pembeli yang telah mengenal produk tersebuat maupun yang belum).
Bagaimanapun juga, Schmitt (1999) mengganggap konsep ini sangat membatasi cara
pandang pemasar terhadap pengambilan keputusan yang diambil oleh konsumen, yang
melibatkan elemen rasionalitas dan logika, serta aspek emosional dan irasional
dalam pembelian. Experiential marketing dapat sangat berguna untuk sebuah
perusahaan yang ingin meningkatkan merek yang berada pada tahap penurunan,
membedakan produk mereka dari produk pesaing, menciptakan sebuah citra dan
identitas untuk sebuah perusahaan, meningkatkan inovasi dan membujuk pelanggan
untuk mencoba dan membeli produk. Hal yang terpenting adalah menciptakan
pelanggan yang loyal Pelanggan mencari perusahaan dan merek-merek tertentu
untuk dijadikan bagian dari hidup mereka. Pelanggan juga ingin
perusahaan-perusahaan dan merek-merek tersebut dapat berhubungan dengan hidup
mereka, mengerti mereka, menyesuaikan dengan kebutuhan mereka dan membuat hidup
mereka lebih terpenuhi. Dalam era informasi, teknologi, perubahan dan pilihan,
setiap perusahaan perlu lebih selaras dengan para pelanggan dan pengalaman yang
Kunci Pokok experiential marketing :
Tahap awal
dari sebuah experiential marketing terfokus pada tiga kunci pokok :
1. Pengalaman Pelanggan.
Pengalaman
pelanggan melibatkan panca indera, hati, pikiran yang dapat menempatkan
pembelian produk atau jasa di antara konteks yang lebih besar dalam kehidupan.
2. Pola Konsumsi.
Analisis pola
konsumsi dapat menimbulkan hubungan untuk menciptakan sinergi yang lebih besar.
Produk dan jasa tidak lagi dievaluasi secara terpisah, tetapi dapat dievaluasi
sebagai bagian dari keseluruhan pola penggunaan yang sesuai dengan kehidupan
konsumen. Hal yang terpenting, pengalaman setelah pembelian diukur melalui
kepuasan dan loyalitas.
3. Keputusan rasional dan emosional.
Pengalaman
dalam hidup sering digunakan untuk memenuhi fantasi, perasaan dan kesenangan.
Banyak keputusan dibuat dengan menuruti kata hati dan tidak rasional.
Experiential marketing pelanggan merasa senang dengan keputusan pembelian yang
telah dibuat.
Elemen Strategi Experiential Marketing :
Schmitt
(1999) memberikan suatu framework alternatif yang terdiri dari dua elemen,
yaitu Strategic expereince modules
(SEMs), yang terdiri dari beberapa tipe experience dan Experience producers (ExPros), yaitu agen – agen yang dapat
menghantarkan experience ini. Strategic experience modules terdiri dari lima
tipe, yaitu sense, feel, think, act, dan relate.
1. Sense
Sense adalah
aspek- aspek yang berwujud dan dapat dirasakan dari suatu produk yang dapat
ditangkap
oleh kelima indera manusia,meliputi pandangan,suara,bau, rasa, dan sentuhan.
Sense ini, bagi konsumen, berfungsi untuk mendiferensiasikan suatu produk dari
produk yang lain,untuk memotivasi pembeli untuk bertindak, dan untuk membentuk
value pada produk atau jasa dalam benak pembeli. Indera manusia dapat digunakan
selama fase pengalaman (pra pembelian, pembelian dan sesudah pembelian) dalam
mengkonsumsi sebuah produk atau jasa. Perusahaan biasanya menerapkan unsur
sense dengan menarik perhatian pelanggan melalui hal-hal yang mencolok,
dinamis, dan meninggalkan kesan yang kuat.
Ada tiga tujuan strategi panca indera (sense
strategic objective): (Schmitt,1999)
1. Panca
indera sebagai pendiferensiasi
Sebuah
organisasi dapat menggunakan sense marketing untuk mendiferensiasikan produk
organisasi dengan produk pesaing didalam pasar, memotivasi pelanggan untuk
membeli produknya, dan mendistrisbusikan nilai kepada konsumen.
2. Panca
indera sebagai motivator
Penerapan
unsur sense dapat memotivasi pelanggan untuk mencoba produk dan membelinya.
3. Panca indera sebagai penyedia nilai
3. Panca indera sebagai penyedia nilai
Panca indera
juga dapat menyediakan nilai yang unik kepada konsumen.
2. Feel
Perasaan berhubungan dengan perasaan yang paling dalam dan emosi
pelanggan. Iklan yang bersifat feel good biasanya digunakan untuk membuat
hubungan dengan pelanggan, menghubungkan pengalaman emosional mereka dengan
produk atau jasa, dan menantang pelanggan untuk bereaksi terhadap pesan Feel
campaign sering digunakan untuk membangun emosi pelanggan secara perlahan.
Ketika pelanggan merasa senang terhadap produk yang ditawarkan perusahaan,
pelanggan akan menyukai produk dan perusahaan. Sebaliknya, ketika pelanggan
merasa tidak senang terhadap produk yang ditawarkan perusahaan, maka konsumen
akan meninggalkan produk tersebut dan beralih kepada produk lain. Jika sebuah
strategi pemasaran dapat menciptakan perasaan yang baik secara konsisten bagi
pelanggan, maka perusahaan dapat menciptakan loyalitas merek yang kuat dan
bertahan lama (Schmitt,1999).
Affective experience adalah tingkat pengalaman yang merupakan perasaan
yang bervariasi dalam intensitas, mulai dari perasaan yang positif atau
pernyataan mood yang negatif sampai emosi yang kuat. Jika pemasar bermaksud
untuk menggunakan affective experience sebagai bagian dari strategi pemasaran,
maka ada dua hal yang harus diperhatikan dan dipahami, yaitu:
1. Suasana hati (moods), Moods merupakan affective yang tidak spesifik.Suasana hati dapat dibangkitkan dengan cara memberikan stimuli yang spesifik (Schmitt, 1999). Suasana hati merupakan keadaan afektif yang positif atau negatif. Suasana hati seringkali mempunyai dampak yang kuat terhadap apa yang diingat konsumen dan merek apa yang mereka pilih. 2. Emosi (emotion), lebih kuat dibandingkan suasana hati dan merupakan pernyataan afektif dari stimulus yang spesifik, misalnya marah, irihati, dan cinta. Emosi-emosi tersebut selalu disebabkan oleh sesuatu atau seseorang (orang, peristiwa, perusahaan, produk, atau komunikasi).
1. Suasana hati (moods), Moods merupakan affective yang tidak spesifik.Suasana hati dapat dibangkitkan dengan cara memberikan stimuli yang spesifik (Schmitt, 1999). Suasana hati merupakan keadaan afektif yang positif atau negatif. Suasana hati seringkali mempunyai dampak yang kuat terhadap apa yang diingat konsumen dan merek apa yang mereka pilih. 2. Emosi (emotion), lebih kuat dibandingkan suasana hati dan merupakan pernyataan afektif dari stimulus yang spesifik, misalnya marah, irihati, dan cinta. Emosi-emosi tersebut selalu disebabkan oleh sesuatu atau seseorang (orang, peristiwa, perusahaan, produk, atau komunikasi).
3. Think
Perusahaan berusaha untuk menantang konsumen, dengan cara memberikan
problem-solving experiences, dan mendorong pelanggan untuk berinteraksi secara
kognitif dan/atau secara kreatif dengan perusahaan atau produk. Iklan pikiran
biasanya lebih bersifat tradisional, menggunakan lebih banyak informasi
tekstual, dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawabkan Menurut
Schmitt cara yang baik untuk membuat think campaign berhasil adalah (1)
menciptakan sebuah kejutan yang dihadirkan baik dalam bentuk visual, verbal
ataupun knseptual, (2) berusaha untuk memikat pelanggan dan (3) memberikan
sedikit provokasi.
1.
Kejutan (surprise)
Kejutan merupakan suatu hal yang penting dalam membangun pelanggan agar
mereka terlibat dalam cara berpikir yang kreatif. Kejutan dihasilkan ketika
pemasar memulai dari sebuah harapan. Kejutan harus bersifat positif, yang
berarti pelanggan mendapatkan lebih dari yang mereka minta, lebih menyenangkan
dari yang mereka harapkan, atau sesuatu yang sama sekali lain dari yang mereka
harapkan yang pada akhirnya dapat membuat pelanggan merasa senang. Dalam
experiential marketing, unsur surprise menempati hal yang sangat penting karena
dengan pengalaman-pengalaman yang mengejutkan dapat memberikan kesan emosional
yang mendalam dan diharapkan dapat terus membekas di benak konsumen dalam waktu
yang lama.
2.
Memikat (intrigue)
Jika kejutan berangkat dari sebuah harapan, intrigue campaign mencoba
membangkitkan rasa ingin tahu pelanggan, apa saja yang memikat pelanggan.
Namun, daya pikat ini tergantung dari acuan yang dimiliki oleh setiap
pelanggan. Terkadang apa yang dapat memikat seseorang dapat menjadi sesuatu
yang membosankan bagi orang lain, tergantung pada tingkat pengetahuan,
kesukaan, dan pengalam pelanggan tersebut.
3.
Provokasi (provocation)
Provokasi dapat menimbulkan sebuah diskusi, atau menciptakan sebuah
perdebatan. Provokasi dapat beresiko jika dilakukan secara tidak baik dan
agresif (Shmitt, 1999).
4. Act
Tindakan yang berhubungan dengan keseluruhan individu (pikiran dan
tubuh) untuk meningkatkan hidup dan gaya hidupnya. Pesan-pesan yang memotivasi,
menginspirasi dan bersifat spontan dapat menyebabkan pelanggan untuk berbuat
hal-hal dengan cara yang berbeda, mencoba dengan cara yang baru merubah hidup
mereka lebih baik.
5. Relate
Relate menghubungkan pelanggan secara individu dengan masyarakat, atau
budaya. Relate menjadi daya tarik keinginan yang paling dalam bagi
pelanggan untuk pembentukan self-improvement, status socio-economic, dan image.
Relate campaign menunjukkan sekelompok orang yang merupakan target pelanggan
dimana seorang pelanggan dapat berinteraksi, berhubungan, dan berbagi
kesenangan yang sama.
Kelima tipe dari experience ini disampaikan kepada
konsumen melalui experience provider. Agen-agen yang bisa menghantarkan
experience ini adalah
1.
Komunikasi, meliputi iklan, komunikasi perusahaan baik internal maupun
eksternal, dan
public relation.
public relation.
2. Identitas dan tanda baik visual maupun verbal,
meliputi nama, logo, warna, dan lain-lain.
3. Tampilan produk, baik desain, kemasan, maupu penampakan.
3. Tampilan produk, baik desain, kemasan, maupu penampakan.
4. Co-branding, meliputi even-even pemasaran, sponsorship, aliansi dan rekanan kerja,
lisensi, penempatan produk dalam film, dan
sebagainya.
5. Lingkungan spatial, termasuk desain kantor, baik interior maupun eksterior, outlet penjualan, ekshibisi penjualan, dan lain-lain.
6. Web sites
7. Orang, meliputi penjual, representasi perusahaan, customer service, operator call centre, dan lainnya.
Idealnya, sebuah
perusahaan yang ingin menerapkan experiential marketing mampu memberikan
experience yang integral, yaitu menyampaikan kelima elemen experience melalui
Experience Provider. Inilah yang disebut oleh Schmitt (1999) sebagai holistic. Dalam membangun sebuah pendekatan experiential marketing, Schmitt (1999) menghubungkannya dengan teori hierarki Maslow.
Experience Provider. Inilah yang disebut oleh Schmitt (1999) sebagai holistic. Dalam membangun sebuah pendekatan experiential marketing, Schmitt (1999) menghubungkannya dengan teori hierarki Maslow.
Schmitt (1999)
menyebutkan: If you start from scratch, the recommended sequence is the order
in which I discussed the SEMs in this book: SENSE FEEL THINK ACT RELATE. SENSE
attracts attention and motivates. FEEL creates an affectives bond and makes the
experience personally relevant and rewarding. THINK adds a permanent cognitive
interest to the experience. ACT induces a behavioral commitment. Loyalty, and a
view to the future.
RELATE goes beyond the undividual experience and makes it meaningful in a broader social context.
RELATE goes beyond the undividual experience and makes it meaningful in a broader social context.
Selain itu, Shmitt (1999)
juga mengemukakan beberapa cara untuk membentuk dan mengelola merek yang
experiential. Konsep ini dirangkum menjadi poin-poin dalam Experintial
Branding, 10 Rules to Create and Manage Experiential Brands.
1. Experiences don’t just happen; they need to be
planned.
Dalam proses perencanaan,
seorang pemasar harus kreatif, memanfaatkan kejutan, intrik, dan bahkan
provokasi
2.
Think about the customer experience first.
Setelah itu, barulah
seorang pemasar dapat menentukan karakteristik-karakteristik fungsional dari
sebuah produk dan manfaat dari merek yang ada
3. Be obsessive about the details of the
experience.
Konsep pemuasan kebutuhan
konsumen tradisional melewatkan unsur-unsur sensori,
perasaan hangat yang dirasakan konsumen, serta ‘cuci otak’ konsumen, yang meliputi pemuasan seluruh tubuh dan seluruh pikiran konsumen.
perasaan hangat yang dirasakan konsumen, serta ‘cuci otak’ konsumen, yang meliputi pemuasan seluruh tubuh dan seluruh pikiran konsumen.
Shmitt (1999) menyebutnya Exultate Jubilate, yang
berarti kepuasan yang amat sangat.
4. Find the “duck” for your brand.
Maknanya, seorang pemasar diharapkan mampu
memberikan suatu karakter yang memberikan kesan yang mendalam, yang akan
terus-menerus membangkitkan kenangan, sehingga konsumen menjadi loyal. Karakter
ini adalah suatu elemen kecil yang sangat mengesankan, membingkai, dan
merangkum keseluruhan experience yang dirasakan konsumen.
5. Think consumption situation, not product.
6. Strive for “holistic experiences” Holistic,
Seperti yang telah
disebutkan diatas, adalah sebuah perasaan yang luar biasa, menyentuh hati,
menantang intelegensi, relevan dengan gaya hidup konsumen, dan memberikan
hubungan yang mendalam antar konsumen.
7. Profile and track experiential impact with the
Experiential Grid.
8. Use methodologies eclectically.
Metode penelirian dalam
pemasaran bisa berbentuk kuantitatif maupun kualitatif, verbal maupun visual,
dan di dalam maupun di luar laboratorium. Pemasar dalam meneliti harus
eksploratif dan kreatif, serta menomorsekiankan tentang reliabilitas,
validitas, dan kecanggihan metodologinya.
9. Consider how the experience changes. Pemasar terutama harus memikirkan hal ini ketika
9. Consider how the experience changes. Pemasar terutama harus memikirkan hal ini ketika
Perusahaan memutuskan
untuk memperluas merek ke dalam kategori baru.
10. Add dynamism and “dionysianism” to your company and brand.
10. Add dynamism and “dionysianism” to your company and brand.
Kebanyakan organisasi dan
perusahaan pemilik merek terlalu takut, terlalu perlahan, dan terlalu
birokratis. Untuk itulah dionysianism perlu diterapkan. Dionysianism adalah
kedinamisan, gairah, dan kreativitas.
Profil Perusahaan
The Auto Bridal
Sebut saja Henry Indraguna, pemilik The Auto Bridal
Indonesia, tempat cuci mobil “busa salju”. Sebelum mendirikan
tempat cuci mobil yang kini beromzet Rp7,5 miliar per bulan,pria kelahiran
Bandung,28 Agustus 1973 ,ini jatuh bangun dalam berusaha. Berbagai bentuk usaha
dijalaninya, tetapi berkali-kali juga dia bangkrut dan kembali ke titik nol.
Pria lulusan Universitas Maranatha Bandung yang semasa kuliah pernah berjualan
ayam goreng ini pernah menjadi salesman berbagai produk elektronik hingga
mainan.
Dia pernah menjadi salesman besar produk mainan asal
China yang menyuplai ke beberapa toko mainan di Bandung. Bahkan, seusai lulus
kuliah Henry pernah dipercaya mendistribusikan kartu chip Telkom senilai Rp20
miliar. Tetapi hasil kerja kerasnya lindap dalam sekejap akibat kebiasaannya
berfoya-foya. Kebiasaan buruk itu pun sirna setelah dia menikahi Fangky
Christina pada 2003.
Berkat ide membuka usaha cuci mobil dari mertuanya dengan
bermodalkan Rp150 juta, dia mulai membuka usaha cuci mobil pada akhir 2003.
“Jumlah ini sebenarnya cukup kecil untuk membuka usaha,” ujar Henry. Dari modal
sebesar itu, Rp35 juta dia gunakan untuk menyewa tempat seharga Rp75 juta. Sisanya
dibayar setelah tiga bulan usahanya berjalan.
Sisa dari modal untuk peralatan. Tetapi Henry terpaksa
berutang untuk menutupi kekurangan biaya peralatan. Pada awalnya usaha Henry
kurang diminati masyarakat. Tetapi bagi Henry hal itu adalah part of game yang
harus dilaluinya. Keinginannya untuk mengubah citra tempat cuci mobil, yang
kotor menjadi bersih dan nyaman, diwujudkan dengan inovasi cuci salju lewat The
Auto Bridal.
Henry pun terus melakukan inovasi dalam bisnisnya mulai
cuci mobil es krim, salon mobil, motor bridal. Setiap bulan, The Auto Bridal
Indonesia minimal melayani 120.000 mobil dengan ongkos cuci Rp35 ribu per
mobil. “Biasanya keuntungan yang didapat 100 persen dari modal,”
papar Henry. Henry meraih penghargaan Outstanding Entrepreneurship Award Asia
Pacific Entrepreneurship Award (AFEA) 2008. The Auto Bridal Indonesia saat ini
sudah mempunyai 84 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Henry kini sedang
berupaya melebarkan sayap bisnisnya ke negeri jiran Malaysia.
The AutoBridal adalah perusahaan yang memfokuskan diri pada perawatan mobil
dengan konsep utama adalahlook new & wet look. Atas dasar konsep
ini, kami berusaha memberikan perawatan mobil terbaik sehingga mobil-mobil
pelanggan kami akan tampak seperti baru setelah keluar dari The AutoBridal.
Sebelum Henry Indraguna terjun ke bisnis ini dengan mengusung nama
AutoBridal, bisnis cuci mobil termasuk kategori low level. Namun
dengan kepiawaiannya menemukan inovasi kemudian mengemasnya secara bagus serta
mempromosikannya, cuci mobil “naik pangkat” menjadi bisnis high level. “sewaktu
saya memutuskan untuk menekuni bisnis ini, banyak orang yang meragukan masa
depannya,” aku Henry. “Mana ada duitnya bisnis cuci mobil,” ujar Henry
menirukan beberapa pernyataan orang yang meragukan masa depan bisnisnya. Namun
Henry keukeuh dan ternyata keyakinannya membuahkan hasil manis.
Seturut booming-nya
pengembangan bisnis dengan pola franchise, AutoBridal yang
berada di bawah payung bisnis PT. Zetlin Ovis International juga ikut menikmati
momentum tersebut. Ketika usianya baru menginjak tiga tahun, AutoBridal telah
memiliki lebih dari 70 gerai di seluruh Indonesia. “Yang antri masih
banyak,” tutur Henry.
Sukses ekspansi gerai dari AutoBridal tak terlepas dari banyaknya inovasi
yang terlahir dari perusahaan yang berkantor di Wsma BNI 46 ini. Sebut
saja snow wash, ice cream wash, wax nabati dan segudang
inovasi lainnya.
Sejumlah inovasi dan kisah sukse para franchisee itulah
yang membuat calon franchisee harus rela antre untuk menjadi
mitra AutoBridal. Bahkan nama besar dan reputasi AutoBridal berimbas kepada
“adik kandungnya” Motor Bridal yang diluncurkan belakangan. Sesaat setelah
diluncurkan banyak calon yang meminang menjadi franchisee-nya.
Lahirnya banyak inovasi dan perkembangan gerai yang ekspansif ini membuat
AutoBridal menorehkan sejumlah prestasi. Puluhan sertifikat penghargaan dari
berbagai lembaga ini tergantung menyesaki di dinding-dinding mengapit ruang
meeting Kantor Pusat AutoBridal.
Why Auto Bridal?
Membuka usaha memang tidak mudah,
tetapi lebih sulit lagi untuk mempertahankannya, apalagiuntuk mengembangkan
butuh kepiawaian tersendiri.
Di sini The
Auto Bridal (sebagai Franchisor) hadir untuk mempermudah para usahawan
melewati tahapan-tahapan yang harus dilalui apabila anda menginginkan suatu
bisnis otomotif yang sudah pasti keberhasilannya dan diminati oleh masyarakat
luas.
Banyak tahapan dan manfaat yang anda peroleh dari system franchise The Auto
Bridal.
- A
Proven business concept. Dimana The Auto Bridal Indonesia memberikan
semua konsep pengembangan The Auto Bridal di daerah dan sudah dilengkapi dengan
standar manual operasi (SOP).
- Brand
awareness dari masyarakat luas. Brand The Auto Bridal telah dikenal
dan dipercaya orang di berbagai daerah di Indonesia. The benefit of trademarks,
patents, and designs. Dibuktikan dengan 44 outlet tersebar di Indonesia dalam
kurun waktu 3 tahun.
- Menghemat
waktu, tenaga, dan dana dalam proses “Trial & Error”. Anda melewati
masa-masa percobaan bisnis baru, seperti kebolongan dalam sistem operational,
kelemahan dalam SDM, strategi bisnis yang kurang mencapai sasaran, dll.
- Resiko
kegagalan bisnis diminimize (Reduce Risk). Kegagalan dalam bisnis Franchise
lebih kecil dibandingkan dengan melakukan sendiri bisnis yang baru. The Auto
Bridal terus melakukan pilot testing, inovasi baru, pelatihan, dan menawarkan
dukungan yang berkersinambungan.
- Memiliki
Bisnis sendiri dan membuat day-by-day decision sendiri. Dibantu dan
didukung dengan pengalaman The Auto Bridal dari seluruh Indonesia.
- Memberi
kemudahan dalam operational usaha. Semua perlengkapan usaha dari sistem
database komputer, pembukuan, bon, faktur-faktur, kop surat, seragam, sampai ke
training karyawan dari mulai kasir, akunting sampai ke tenaga ahli salon dan
cuci. Telah diurus oleh kantor pusat. Franchisee tidak dipusingkan lagi oleh
standardisasi.
- Exclusive
Territory. The Auto Bridal memberi hak lokasi ekslusif pada pemegang
franchise dalam daerah geografis tertentu.
- Sistem
Auto Pilot ( Bisnis berjalan tanpa owner ). Dengan konsep marketing terbaru
dari Auto Bridal, yang menargetkan ROI sesuai target dan lebih cepat bagi
investor.
Achievement
- 2007 Indonesian Professional And
Educator Award
- 2007 Indonesian Creative And
Innovative Award
- 2007 Indonesian Quality &
Development Award
- 2007 International Business And
Company Award
- 2006 Enterprise 50 Company
(SWA Magazine)
- 2006 Hot Prospective Franchise
Business (Info Franchise Magazine)
- 2006 West Java Leadership Award
(Minister Of Manpower Republic of Indonesia)
- 2006 1st Golden Trophy – Entering The
World Opportunity (Minister Of Manpower And Social Minister
Of RepublicOf Indonesia)
- 2005 Indonesian Good Professional
Selection (Social Minister Of Republic Of Indonesia)
- 2006 Life Time Award (Minister
Of Manpower Republic Of Indonesia)
- Best Executive Of The Year (Minister
Of Industry Republic Of Indonesia)
- Peraih Rekor MURI (Pencuci mobil
TERCEPAT, 470 mobil dalam waktu 3 jam)
-
Peraih Rekor MURI (Mencuci Mall dengan Salju seluas 7500m2)
- INDONESIA BOOK OF RECORD (Pencuci
mobil TERBANYAK, 50.111 Customer dalam waktu 1 Bulan)
- INDONESIA BOOK OF RECORD (Pencipta
dan Pemakai Ice Cream Car Wash Pertama di Indonesia)
- The Best Salon Mobil (Kategori THE
BLACK MAGIC CAR) dalam ajang : Lenteng Agung Auto Show (LAAS), Djarum Black
Auto Contest, Underground Auto Contest, Bandung Auto Xchange, Class Mild
Sampoerna Auto Contest
- Penyelenggara Kontes THE BLACK MAGIC
CAR 2007 Accelera AutoContest Roadshow 2007 (10 kota).
Filosofi
Perusahaan
The Auto Bridal adalah perusahaan yang memfokuskan diri pada perawatan
mobil dengan konsep utama adalahLook New for your Car & Customer
Satisfaction. Atas dasar konsep ini, kami berusaha memberikan perawatan
mobil terbaik sehingga mobil-mobil pelanggan kami akan tampak seperti baru
setelah keluar dari The Auto Bridal.
Atas dasar konsep ini pula, The Auto Bridal mengusung misi sebagai berikut
:
1. Memberikan layanan yang terbaik atas mobil customer.
2. Menjaga kualitas terbaik pada setiap pengerjaannya, baik pada bahan-bahan
yang digunakan maupun pada setiap proses pengerjaannya.
3. Mengusahakan waktu pengerjaan yang efisien dengan tetap mengutamakan
kualitas.
4. Memberikan pelayanan yang mengutamakan Customer Satisfaction.

Demi memenuhi tuntutan customer yang mempunyai gaya hidup ( life style )
tinggi, tingkat kesibukan yang menyita waktu namun memiliki tingkat kepedulian
dalam merawat kendaraan mereka, The Auto Bridal mengembangkan produk dengan
konsep “Bintang Lima” , yaitu The Auto Bridal Prioritas.
Merupakan kombinasi sempurna dalam pelayanan yang mengedepankan kenyamanan
konsumen layaknya hotel bintang lima. Kenyamanan The Auto Bridal Prioritas
tersebut antara lain Lounge, Caffe , Vip Member, Reflexology, Bilyar, Free
Wifi, Children PlayGround, serta SDM yang handal dan memadai secara maximal
dengan 8 Hidrolic, ruang salon yang besar, dan jam kerja mulai 8.00 wib sd jam
24.00 wib. Yang membedakan dengan Auto Bridal Shop adalah fasilitas kenyaman
pelanggan serta management dilakukan oleh management Auto Bridal Indonesia
dengan sistem pembagian hasil 75% dan 25% dari nett profir / bulan sedangkan
Auto Bridal Shop management oleh franchisee sendiri dengan pembayaran royalty
Rp. 5.000.000,- per bulan.
The Auto Bridal Plus
Produk yang pertama, terlengkap, dan terus dikembangkan dari The Auto
Bridal Indonesia adalah The Auto Bridal SHOP. The Auto Bridal SHOP
menawarkan konsep cuci & salon untuk mobil yang berbeda dengan tempat
perawatan mobil lainnya. Dengan menggunakan obat-obatan dan bahan-bahan
berkualitas, peralatan canggih, dan SDM yang terlatih dan telah di training
secara intensif di Auto Bridal Prioritas ( Training
Center ), di sini mobil anda akan dimaintain dengan profesional.
Servis perawatan mobil di The Auto Bridal Shop meliputi: Cuci Snow & Ice
Cream, Cuci Poles Snow & Ice Cream, Medical Treatment (Salon Mobil Auto
Glym™ + Auto Bridal), Spa Massage for Your Car, Anti Karat, Paint Protection,
Paint Revolution, dll. The Auto Bridal terus berinovasi dan improvisasi dalam
bereksperimen dengan servis, produk dan peralatan yang tercanggih untuk
meningkatkan servis dan pelayanan demi kepuasan customer.
Sebagai The Automotive Branded Häuz, The Auto Bridal SHOP,
bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang telah mempunyai nama di
Indonesia (seperti Pertamina, Coca Cola, dll), menawarkan bisnis-bisnis
tambahan untuk melengkapi servis yang sudah ada di dalamnya yaitu cafe strudle
cafe.
The Auto Bridal SHOP
Produk yang pertama, terlengkap, dan terus dikembangkan dari The Auto
Bridal Indonesia adalah The Auto Bridal SHOP. The Auto Bridal SHOP
menawarkan konsep cuci & salon untuk mobil yang berbeda dengan tempat
perawatan mobil lainnya. Dengan menggunakan obat-obatan dan bahan-bahan
berkualitas, peralatan canggih, dan SDM yang terlatih dan telah di training
secara intensif di Auto Bridal Prioritas ( Training
Center ), di sini mobil anda akan dimaintain dengan profesional.
Servis perawatan mobil di The Auto Bridal Shop meliputi: Cuci Snow & Ice
Cream, Cuci Poles Snow & Ice Cream, Medical Treatment (Salon Mobil Auto
Glym™ + Auto Bridal), Spa Massage for Your Car, Anti Karat, Paint Protection,
Paint Revolution, dll. The Auto Bridal terus berinovasi dan improvisasi dalam
bereksperimen dengan servis, produk dan peralatan yang tercanggih untuk
meningkatkan servis dan pelayanan demi kepuasan customer.
Sebagai The Automotive Branded Häuz, The Auto Bridal SHOP,
bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang telah mempunyai nama di
Indonesia (seperti Pertamina, Coca Cola, dll), menawarkan bisnis-bisnis
tambahan untuk melengkapi layanan yang sudah ada di dalamnya, meliputi: Teh.
Botol Sosro, Ding GO (Paintless Dent Removal), Coffee Bridal, dll.
The Motor
Bridal
Saat ini motor merupakan market terbesar di Indonesia. Setelah sukses
dengan lebih dari 50 outlet SHOP selama kurun waktu 3 tahun di seluruh
Indonesia, di penghujung tahun 2006, tepatnya pada bulan November, The Auto
Bridal melebarkan bisnisnya dan ber-inovasi dengan The Motor Bridal.
The Motor Bridal mengkhususkan servis dan layanan istimewa bagi pecinta
otomotif khususnya motor di Indonesia yang sering kali bingung untuk
mempercayakan motor kesayangannya dicuci dan dirawat di tempat perawatan motor
umum yang biasanya kurang berpengalaman dan bertanggung jawab atas kinerja
kerjanya. The Motor Bridal hadir untuk memberikan pelayanan istimewa,
berkualitas dan dapat dipercaya kepada semua orang yang ingin memanjakan dan
merawat motor kesayangan mereka. Adapun semua servis dapat melayani untuk
setiap jenis motor yang ada di pasaran.
Analisis Experience
Marketing
Terhadap Perusahaan The
Auto Bridal
The
Auto Bridal adalah salah satu perusahaan jasa yang berfokus pada bidang cuci
kendaraan. The Auto Bridal adalah perusahaan yang sangat mengutamakan pelayanan konsumen yang
mengikuti SOP dari perusahaan. Yang menjadikan konsep melayani konsumen sebagai
raja dengan empati dan berasal dari hati.
- Konsep
marketing yang digunakan oleh The Auto Bridal adalah kuncinya membuat orang
berkesan dahulu agar punya keinginan mengenal lebih dalam.
- Pengenalan
terhadap masyarakat dengan mengadakan acara yang dibuat The Auto Bridal yang
menonjolkan sisi entertainment sehingga massa dan media The Auto Bridal bukan
sekadar cuci mobil tapi semacam hiburan untuk lebih menarik masa biasanya The
Auto Bridal menggunakan faktor artis dalam setiap pertunjukkan cuci mobil AutoBridal.
- Program
marketing yang dilakukan The Auto Bridal adalah
1. Menyajikan
sesuatu yang berbeda
2. Komunikasi
pemasaran
3. Membuat
kesan pada semua orang
4.
Out
of the box
- Kekuatan
merk yang meningkat.
- Merek
go international
- Unggul
dalam teknologi dan produk
- Konsep
strategi marketing yang digunakan oleh AutoBridal adalah Experience Marketing
dilihat dari
1. Layanan
yang prima menjadi tawaran yang paling menggiurkan bagi pelanggan yang setia.
2. Memanjakan
customer.
3. Fasilitas
yang disediakan
1. Tidak
sekedar cuci mobil disediakan hotspot dan café.
2. Tempat
bermain anak
3. Refleksi
gratis bagi keluarga yang mencuci kendaraan di fasilitas AutoBridal Club
prioritas.
4. Ruang
duduk dengan sofa yang nyaman bagi customer.
4. Untuk
member disediakan ruang VIP dengan layanan personal dengan berbagai fasilitas
yang menyerupai hotel.
5. Memberi
sebuah ekspektasi kepada pelanggan yang ingin mencuci kendaraan sekaligus
mendapatkan hiburan.
- Konsep
pemasaran yang dilakukan AutoBridal
1. Mengubah
harga
2. Modifikasi
kampanye iklan
3. Merancang
promosi khusus
4. Menentukkan
pilihan distribusi.
Daftar Pustaka
Franchise Indonesia
edisi Juni – Juli 2009
Analisis Experience Marketing
BalasHapusTerhadap Perusahaan The Auto Bridal
The Auto Bridal adalah salah satu perusahaan jasa yang berfokus pada bidang cuci kendaraan. The Auto Bridal adalah perusahaan yang sangat mengutamakan pelayanan konsumen yang mengikuti SOP dari perusahaan. Yang menjadikan konsep melayani konsumen sebagai raja dengan empati dan berasal dari hati.
- Konsep marketing yang digunakan oleh The Auto Bridal adalah kuncinya membuat orang berkesan dahulu agar punya keinginan mengenal lebih dalam.
- Pengenalan terhadap masyarakat dengan mengadakan acara yang dibuat The Auto Bridal yang menonjolkan sisi entertainment sehingga massa dan media The Auto Bridal bukan sekadar cuci mobil tapi semacam hiburan untuk lebih menarik masa biasanya The Auto Bridal menggunakan faktor artis dalam setiap pertunjukkan cuci mobil AutoBridal.
- Program marketing yang dilakukan The Auto Bridal adalah
1. Menyajikan sesuatu yang berbeda
2. Komunikasi pemasaran
3. Membuat kesan pada semua orang
4. Out of the box
- Kekuatan merk yang meningkat.
- Merek go international
- Unggul dalam teknologi dan produk
- Konsep strategi marketing yang digunakan oleh AutoBridal adalah Experience Marketing dilihat dari
1. Layanan yang prima menjadi tawaran yang paling menggiurkan bagi pelanggan yang setia.
2. Memanjakan customer.
3. Fasilitas yang disediakan
1. Tidak sekedar cuci mobil disediakan hotspot dan café.
2. Tempat bermain anak
3. Refleksi gratis bagi keluarga yang mencuci kendaraan di fasilitas AutoBridal Club prioritas.
4. Ruang duduk dengan sofa yang nyaman bagi customer.
4. Untuk member disediakan ruang VIP dengan layanan personal dengan berbagai fasilitas yang menyerupai hotel.
5. Memberi sebuah ekspektasi kepada pelanggan yang ingin mencuci kendaraan sekaligus mendapatkan hiburan.
- Konsep pemasaran yang dilakukan AutoBridal
1. Mengubah harga
2. Modifikasi kampanye iklan
3. Merancang promosi khusus
4. Menentukkan pilihan distribusi.