pemasaran gobal


Latar Belakang Kasus
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan pertumbuhan per kapita yang tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri makanan olahan, termasuk fast food. Ketersediaan makanan yang cepat saji (quick service) semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama di kawasan perkotaan yang dinamis. Makin maraknya bisnis restoran kategori fastfood yang menyediakan menu utama ayam goreng dan burger, khususnya yang dikembangkan melalui sistem franchise memacu kondisi persaingan yang semakin ketat. Selain akibat masuknya merek baru, pemain-pemain lama juga terus melakukan perluasan janngan pemasarannya. Apalagi kategori makanan pokok sehari-hari juga menghadapi subtitusi yang kuat dan luas, baik dari menu dan merek.
Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami krisis semakin mempersulit perusahaan yang bergerak dalam industri restoran fast food franchise untuk dapat bersaing baik melalui produknya, harga, distribusi maupun promosinya. Melemahnya nilai Rupiah menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan operasi perusahaan yang memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produknya. Dan bagi perusahaan yang memiliki hutang jangka pendek dalam dollar akan mengalami kesulitan pembayaran. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya gejolak politik yang mengakibatkan kerusuhan dimana-mana.
Hal ini berdampak langsung terhadap industri restoran fastfood franchise, banyak outlet mereka mengalami kerusakan parah bahkan terbakar, tidak sedikit perusahaan yang terpaksa menutup outletnya. KFC merupakan restoran cepat saji franchise yang hak eksklusif waralabanya. KFC menjadi pemimpin pasar restoran cepat saji selama 20 tahun sejak tahun 1979. KFC menspesialisasikan pada menu ayam goreng dan memposisikan dirinya sebagai ‘Jagonya ayam’.
Segmen KFC adalah keluarga segala usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun. Dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis ini KFC sebagai market leader menerapkan strategi moble defense yaitu strategi pertahanan bergerak Dalam kondisi bertahan dengan cara meningkatkan penjualan dan menekan biaya, KFC tetap melakukan perluasan pada pasar yang potensial sebagai pertahanan ataupun penyerangan dimasa depan. Strategi promosi dan pemasaran diarahkan untuk meningkatkan penjualan dan transaksi seketika itu juga, didukung dengan strategi produk berupa paket-paket hemat serta penetapan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya dan distribusi melalui layanan pesan antar ditingkatkan dengan penambahan armada. Strategi-strategi tersebut dijalankan untuk merealisasikan visi perusahaannya yaitu untuk mempertahankan kepemimpinannya dan agar dikenal sebagai brand yang paling digemari dalam usaha restoran cepat saji di pasar global. Deskripsi Alternatif : Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan pertumbuhan per kapita yang tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri makanan olahan, termasuk fast food. Ketersediaan makanan yang cepat saji (quick service) semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama di kawasan perkotaan yang dinamis. Makin maraknya bisnis restoran kategori fastfood yang menyediakan menu utama ayam goreng dan burger, khususnya yang dikembangkan melalui sistem franchise memacu kondisi persaingan yang semakin ketat. Selain akibat masuknya merek baru, pemain-pemain lama juga terus melakukan perluasan janngan pemasarannya. Apalagi kategori makanan pokok sehari-hari juga menghadapi subtitusi yang kuat dan luas, baik dari menu dan merek. Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami krisis semakin mempersulit perusahaan yang bergerak dalam industri restoran fast food franchise untuk dapat bersaing baik melalui produknya, harga, distribusi maupun promosinya. Melemahnya nilai Rupiah menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan operasi perusahaan yang memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produknya.



Landasan Teori
Harga
Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Dengan meningkatnya globalisasi, ada tekanan kuat terhadap perusahaan untuk mengendalikan harga. Dalam industry global, perusahaan harus bersaing dengan perusahaan dari seluruh dunia.
Faktor Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga
1.      Faktor – faktor internal
-          Tujuan pemasaran
-          Strategi bauran pemasaran
-          Biaya
-          Pertimbangan – pertimbangan organisasi.
2.      Faktor – faktor internal
-          Sifat pasar dan permintaan
-          Persaingan
-          Faktor lingkungan lainnya (ekonomi, penjual dan pemerintah)
Menentukan kebijakan penetapan harga
1.      Memilih tujuan dan penetapan harga
a.       Profit maximalitazion pricing (maksimalisasi keuntungan)
Yaitu untuk mencapai maksimal keuntungan
b.      Market share pricing (penetapan harga untuk merebut pangsa pasar)
Dengan harga yang rendah, maka pasar akan dikuasai.
c.       Market skimming pricing
Jika ada sekelompok pembeli yang bersedia membayar dengan harga tinggi terhadap produk yang ditawarkan maka perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi walaupun kemudian harga tersebut akan turun.
d.      Current revenue pricing (penetapan laba pendapatan maksimal)
Penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh revenue yang cukup agar uang kas cepet kembali.
e.       Target profit pricing (penetapan harga untuk sasaran)
Harga berdasarkan target penjualan dalam periode tertentu.
f.       Promotion pricing (penetapan harga untuk promosi)
Penetapan harga untuk suatu produk dengan maksud untuk mendorong penjualan produk – produk lain.
2.      Menentukan permintaan
3.      Memperkirakan biaya
4.      Analisis biaya, harga dan tawaran pesaing
5.      Memilih metode penetapan harga
a.      Cost oriented pricing
Adalah penetapan harga yang semata – mata memperhitungkan biaya – biaya dan tidak berorientasi pada pasar. Penetapan harga ini terdiri dari dua macam :
1.      Mark up pricing and cost plus pricing (cara penetapan harga yang sama)
2.      Target pricing yaitu suatu penetapan harga jual berdasarkan target rate of return dari biaya total yang dikeluarkan ditambah laba yang diharapkan pada volume penjualan yang diperkirakan.
b.      Demand oriented pricing
Adalah penentuan harga dengan mempertimbangkan keadaan permintaan, keadaan pasar dan keinginan konsumen. Penentuan harga ini terdiri dari :
1.      Perceived value pricing, yaitu berapa nilai produk dalam pandangan konsumen terhadap yang dihasilkan perusahaan.
2.      Demand differential pricing atau price discrimination, yaitu penetapan harga jual produk dengan dua macam harga atau lebih.
c.       Competitor oriented pricing
Yaitu penetapan harga jual yang berorientasi pada pesaing, yang terdiri dari :
1.      Going rate pricing, yaitu suatu penetapan harga dimana perusahaan berusaha menetapkan harga setingkat dengan rata – rata industry.
2.      Sealed bid pricing, yaitu suatu penetapan harga didasarkan pada tawaran yang diajukan oleh pesaing.
6.      Memilih harga final.
Modifikasi harga
1.      Penetapan harga per Wilayah geografis
Yaitu penetapan harga yang melibatkan perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai harga produk bagi konsumen yang berada di berbagai tempat diseluruh Negara.
2.      Potongan harga dan imbalan khusus (price discount and allowances)
3.      Penetapan harga promosi (promotional pricing)
Yaitu penetapan harga dibawah daftar harga bahkan dibawah harga pokok, yang dilakukan pada saat – saat tertentu dalam rangka promosi.
4.      Penetapan harga diskriminatif (discriminatory pricing)
Terjadi bila perusahaan menjual barang atau jasa yang berbeda – beda meskipun perbedaan biaya produk tersebut tidak proposional dengan perkembangan harga.
5.      Penetapan harga produk baru (new product pricing)
Yaitu penetapan harga yang berbeda – beda antara bauran produk asli yang dilindungi oleh hak paten dengan produk yang meniru produk yang sudah ada.
6.      Penetapan harga dalam bauran produk.
Pengaruh lingkungan pada keputusan penetapan harga
1.      Fluktuasi mata uang
Fluktuasi nilai mata uang merupakan fakta kehidupan bisnis internasional.
2.      Perjanjian kurs mata uang
Perjanjian kurs mata uang memungkinkan pembeli dan penjual menyetujui untuk memasok dan membeli dengan harga tetap di setiap mata uang Negara dari perusahaan tersebut.
3.      Menetapkan harga dalam lingkungan yang sedang dilanda inflasi yaitu dengan cara mempertahankan marjin laba operasi.
4.      Kendali dan subsidi pemerintah
Bila pemerintah membatasi kebebasan manajemen untuk menyesuaikan harga, dengan sendirinya usaha mempertahankan marjin yang dikorbankan.
5.      Pelaku pesaing
6.      Hubungan harga dan kualitas
Penetapan harga global ada tiga alternative kebijakan
Ø  Extension/Ethnocentric
1.      Harga dr suatu produk atau jasa sama di pasar dunia dan improtir yg menanggung biaya angkut dan tarif.
2.      Kelebihan: simpel; Kekurangan: tdk dpt merespon situasi pasar dan persaingan di setiap pasar nasional.
Ø  Adaptation/Polycentric
1.      Diberlakukannya penyesuaian harga oleh manajer cabang atau afiliasi sesuai dgn lingkungannya.
Ø  Invention/Geocentric
1.      Suatu perusahaan dapat memberlakukan single price atau menetapkan harga yg berbeda tergantung dari pasarnya.
    1. Asumsi: terdapat keunikan di pasar lokal yg hrs dipertimbangkan

Penetapan harga transfer
Yaitu Penetapan harga dari produk atau jasa yg dibeli atau dijual oleh unit operasi atau divisi dari perusahaan yg sama. Berkaitan dengan pertukaran intrakorporasi—transaksi antara pembeli dan penjual yg memiliki perusahaan induk yg sama. Contoh: Toyota
Terdapat tiga pendekatan alternatif:
1.      Cost-Based Transfer Pricing
2.      Market-Based Transfer Pricing
3.      Negotiated Transfer Pricing







Analisis Kasus
KFC (dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek dagang waralaba dari Yum! Brands, Inc., yang bermarkas diLouisville, Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders, KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket. KFC sebagai market leader menerapkan strategi moble defense yaitu strategi pertahanan bergerak Dalam kondisi bertahan dengan cara meningkatkan penjualan dan menekan biaya, KFC tetap melakukan perluasan pada pasar yang potensial sebagai pertahanan ataupun penyerangan dimasa depan.
Penetapan harga yang ditawarkan KFC di Asia berbeda misalkan di Indonesia, Malaysia sama Singapore harga yang ditawarkan berbeda. KFC menggunakan metode penetapan harga geografis. Yaitu penetapan harga berdasarkan kemampuan daya beli setiap geografis atau wilayah yang berbeda-beda.
Tabel
Perbedaan harga produk KFC di Asia
Jenis Produk KFC
Indonesia
Harga
Jenis  Produk KFC
Malaysia
Harga
Jenis  Produk KFC
Singapore
Harga
Paket Goceng
Rp.5000
Dinner plate ( 2-Piece Chicken)
RM 6.05(Rp. 15.221.8)
Oriental Chicken Salad Meal (1 Oriental Chicken Salad, 1 reg 7-Up Revive)
$6.50 (Rp. 33.962.5)
O. R Burger
Rp11. 818
Family Plate (12 pieces of chicken)
RM35.20 (Rp. 88.563.2)
Mega Meal (For Party of 8, 16 pcs Chicken, 10 pcs Winglets, 2 Lrg Popcorn Chicken, 2 Lrg Whipped Potato, 2 Lrg
$49.95 (Rp. 260.988.75)
Kombo Hitlist (2 ayam+1 nasi+ 1fruit tea)
Rp 26.364
Snack Plate      
• 2 pieces Chicken
• 1 Butter Bun
• 1 Coleslaw (R)
• 1 Whipped Potato (R)
RM 7.95 (Rp. 20.002.2)


Ket
Singapore $1 =5.225
Malaysia RM1 = 2.516
Dilihat dari tabel diatas mengambil harga produk KFC yang paling rendah yang mereka tawarkan. Terlihat kalau KFC menggunakan metode penetapan harga geografis yang disesuaikan dengan daya beli di Negara tersebut. Segmen KFC adalah keluarga segala usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun. 
Strategi penetapan harga yang digunakan oleh KFC
1.      Methode Penetapan Harga Geografis
Methode penetapan harga geografis adalah method dimana berkaitan dengan bagaimana perusahaan tersebut memutuskan harga produknya untuk pelanggan yang berbeda di lokasi dan Negara yang berbeda. Apakah Negara tersebut seharusnya menetapkan harga yang lebih tinggi atau lebih rendah untuk satu Negara?itu tergantung daripada tingkat daya beli di suatu Negara atau wilayah tersebut. Untuk melihat dengan gampang tingkat kemakmuran suatu Negara itu dapat dilihat dari nilai tukar mata uang negar tersebut terhadap dolar amerika serikat. Dan di antara tiga Negara diatas (Indonesia, Malaysia dan Singapore) maka yang paling lemah nilai tukar mata uangnya terhadap dolar Amerika adalah mata uang Indonesia dan itu mengindikasikan bahwa tingkat perekonomian dan daya beli Indonesia lebih rendah daripada yang lainnya.
Oleh karena itu maka KFC menetapkan harga yang lebih murah untuk Indonesia, itu semua bermaksud untuk menyesuaikan produk KFC dengan daya beli masyarakat Indonesia. Dan memiliki daya beli yang rendah disbanding dengan Negara lainnya.
                                                                                                                     
2.      Methode Penetapan Harga Diskriminatif
Perusahaan-perusahaan sering menyesuaikan harga dasarnya untuk mengakomodasi perbedaan pelanggan, atau perbedaan produk,dan inilah yang dinamakan dengan methode penetapan harga diskriminatif.
Diskriminasi harga terjadi apabila (price discrimination) suatu perusahaan menjual dua produk atau lebih yang berbeda. Dalam diskriminasi ini , penjual (KFC) tersebut mengenakan harga yang terpisah dan berbeda tergantung daripada intensitas kualitasnya. Semakin bagus kualitasnya maka harganya akan semakin mahal dibandingkan dengan produk yang lainnya, dan sebaliknya.
Penetapan harga diskriminatif juga dapat terjadi jikalau perusahaan akan menjual dua produk atau lebih yang berbeda dan dalam menentukan harganya tergantung dari intensitas permintaannya.
Tetapi dalam contoh kasus KFC ini, KFC menetapkan dan membeda-bedakan harga tergantung daripada intensitas kualitasnya. Dan jenis produk yang ditawarkan.
3.      Metode Competitor oriented pricing
Metode ini berorientasi pada pesaing. KFC dalam bersaing dengan kompetitornya menggunakan metode going rate pricing dengan berusaha menetapkan harga setingkat dengan rata – rata penetapan harga kompetitornya misalnya dengan produk Mc Donald yang menawarkan harga yang sesuai dengan daya beli Negara tersebut.








Kesimpulan
1.    Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
2.    Dalam penetapan harga banyak hal yang mesti dipertimbangkan faktor internal dan faktor eksternal. Banyak kebijakan dalam menentukan harga misalnya memilih metode penetapan harga sehingga produk atau jasa yang ditawarkan bisa menebus pasar global dan diterima oleh semua kalangan.
3.     Penetapan harga yang tepat sangatlah penting untuk perusahaan global seperti KFC, ini dikarenakan wilayah-wilayah dimana tempat KFC beropersi memiliki kemampuan daya beli yang berbeda-beda, sehingga dalam penetapan harganya haruslah tepat supaya bisa diterima oleh masyarakat setempat, dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya yang sejenis dan menjadi pesaing di wilayah dimana KFC beroperasi dan itulah yang menyebabkan adanya perbedaan perbedaan harga produk KFC antara satu Negara dengan Negara yang lainnya tergantung dari kemampuan daya beli masyarakat di Negara tersebut. Adapun dalam menetapkan harga, KFC menggunakan tiga methode, yang pertama adalah methode Competitor oriented pricing , method penetapan harga geografis dan methode penetapan harga diskriminatif. Segmen KFC adalah keluarga segala usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun. Dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis ini KFC sebagai market leader menerapkan strategi moble defense yaitu strategi pertahanan bergerak Dalam kondisi bertahan dengan cara meningkatkan penjualan dan menekan biaya, KFC tetap melakukan perluasan pada pasar yang potensial sebagai pertahanan ataupun penyerangan dimasa depan.
Rekomendasi
Dengan meningkatkan kualitas produk tetapi dengan harga yang tetap, sehingga semua kalangan bisa menikmati produk yang ditawarkan.



Daftar Pustaka
Keegan, Warren J, 2007. Manajemen Pemasaran Global. Terjemahan edisi keenam jilid 2. PT Indeks, Jakarta
Saladin, Djaslim, 2007. Intisari pemasaran & unsure – unsure pemasaran. Linda Karya. Bandung
Saladin, Djaslim. 2007. Manajemen Pemasaran. Linda Karya. Bandung
Vannesa Gaffar. Global Marketing. Keputusan Harga                                   









Lampiran
Strategi Kentucky Fried Chicken Dalam Mempertahankan Posisinya Sebagai Market Leader Master
960 Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan pertumbuhan per kapita yang tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri makanan olahan, termasuk fast food. Ketersediaan makanan yang cepat saji (quick service) semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama di kawasan perkotaan yang dinamis. Makin maraknya bisnis restoran kategori fastfood yang menyediakan menu utama ayam goreng dan burger, khususnya yang dikembangkan melalui sistem franchise memacu kondisi persaingan yang semakin ketat. Selain akibat masuknya merek baru, pemain-pemain lama juga terus melakukan perluasan janngan pemasarannya. Apalagi kategori makanan pokok sehari-hari juga menghadapi subtitusi yang kuat dan luas, baik dari menu dan merek.
Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami krisis semakin mempersulit perusahaan yang bergerak dalam industri restoran fast food franchise untuk dapat bersaing baik melalui produknya, harga, distribusi maupun promosinya. Melemahnya nilai Rupiah menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan operasi perusahaan yang memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produknya. Dan bagi perusahaan yang memiliki hutang jangka pendek dalam dollar akan mengalami kesulitan pembayaran. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya gejolak politik yang mengakibatkan kerusuhan dimana-mana.
Hal ini berdampak langsung terhadap industri restoran fastfood franchise, banyak outlet mereka mengalami kerusakan parah bahkan terbakar, tidak sedikit perusahaan yang terpaksa menutup outletnya. KFC merupakan restoran cepat saji franchise yang hak eksklusif waralabanya dipegang oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC menjadi pemimpin pasar restoran cepat saji yang dominan di Indonesia selama 20 tahun sejak tahun 1979. KFC menspesialisasikan pada menu ayam goreng dan memposisikan dirinya sebagai ‘Jagonya ayam’.
Segmen KFC adalah keluarga segala usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun. Dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis ini KFC sebagai market leader menerapkan strategi moble defense yaitu strategi pertahanan bergerak Dalam kondisi bertahan dengan cara meningkatkan penjualan dan menekan biaya, KFC tetap melakukan perluasan pada pasar yang potensial sebagai pertahanan ataupun penyerangan dimasa depan. Strategi promosi dan pemasaran diarahkan untuk meningkatkan penjualan dan transaksi seketika itu juga, didukung dengan strategi produk berupa paket-paket hemat serta penetapan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya dan distribusi melalui layanan pesan antar ditingkatkan dengan penambahan armada. Strategi-strategi tersebut dijalankan untuk merealisasikan visi perusahaannya yaitu untuk mempertahankan kepemimpinannya dan agar dikenal sebagai brand yang paling digemari dalam usaha restoran cepat saji di Indonesia. Deskripsi Alternatif : Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan pertumbuhan per kapita yang tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri makanan olahan, termasuk fast food. Ketersediaan makanan yang cepat saji (quick service) semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama di kawasan perkotaan yang dinamis. Makin maraknya bisnis restoran kategori fastfood yang menyediakan menu utama ayam goreng dan burger, khususnya yang dikembangkan melalui sistem franchise memacu kondisi persaingan yang semakin ketat. Selain akibat masuknya merek baru, pemain-pemain lama juga terus melakukan perluasan janngan pemasarannya. Apalagi kategori makanan pokok sehari-hari juga menghadapi subtitusi yang kuat dan luas, baik dari menu dan merek. Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami krisis semakin mempersulit perusahaan yang bergerak dalam industri restoran fast food franchise untuk dapat bersaing baik melalui produknya, harga, distribusi maupun promosinya. Melemahnya nilai Rupiah menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan operasi perusahaan yang memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produknya.
Dan bagi perusahaan yang memiliki hutang jangka pendek dalam dollar akan mengalami kesulitan pembayaran. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya gejolak politik yang mengakibatkan kerusuhan dimana-mana. Hal ini berdampak langsung terhadap industri restoran fastfood franchise, banyak outlet mereka mengalami kerusakan parah bahkan terbakar, tidak sedikit perusahaan yang terpaksa menutup outletnya. KFC merupakan restoran cepat saji franchise yang hak eksklusif waralabanya dipegang oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC menjadi pemimpin pasar restoran cepat saji yang dominan di Indonesia selama 20 tahun sejak tahun 1979. KFC menspesialisasikan pada menu ayam goreng dan memposisikan dirinya sebagai ‘Jagonya ayam’. Segmen KFC adalah keluarga segala usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun.
Dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis ini KFC sebagai market leader menerapkan strategi moble defense yaitu strategi pertahanan bergerak Dalam kondisi bertahan dengan cara meningkatkan penjualan dan menekan biaya, KFC tetap melakukan perluasan pada pasar yang potensial sebagai pertahanan ataupun penyerangan dimasa depan. Strategi promosi dan pemasaran diarahkan untuk meningkatkan penjualan dan transaksi seketika itu juga, didukung dengan strategi produk berupa paket-paket hemat serta penetapan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya dan distribusi melalui layanan pesan antar ditingkatkan dengan penambahan armada. Strategi-strategi tersebut dijalankan untuk merealisasikan visi perusahaannya yaitu untuk mempertahankan kepemimpinannya dan agar dikenal sebagai brand yang paling digemari dalam usaha restoran cepat saji di Indonesia.






L
                                                                 

1 komentar:

  1. Penetapan harga KFC
    Penetapan harga yang tepat sangatlah penting untuk perusahaan global seperti KFC, ini dikarenakan wilayah-wilayah dimana tempat KFC beropersi memiliki kemampuan daya beli yang berbeda-beda, sehingga dalam penetapan harganya haruslah tepat supaya bisa diterima oleh masyarakat setempat, dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya yang sejenis dan menjadi pesaing di wilayah dimana KFC beroperasi dan itulah yang menyebabkan adanya perbedaan perbedaan harga produk KFC antara satu Negara dengan Negara yang lainnya tergantung dari kemampuan daya beli masyarakat di Negara tersebut. Adapun dalam menetapkan harga, KFC menggunakan tiga methode, yang pertama adalah methode Competitor oriented pricing , method penetapan harga geografis dan methode penetapan harga diskriminatif. Segmen KFC adalah keluarga segala usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun. Dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis ini KFC sebagai market leader menerapkan strategi moble defense yaitu strategi pertahanan bergerak Dalam kondisi bertahan dengan cara meningkatkan penjualan dan menekan biaya, KFC tetap melakukan perluasan pada pasar yang potensial sebagai pertahanan ataupun penyerangan dimasa depan.

    BalasHapus