Latar Belakang Kasus
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi
terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia.
Proses dalam
pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran.
Mulai dari pemenuhan produk (product),
penetapan harga (price), pengiriman
barang (place), dan mempromosikan
barang (promotion). Seseorang yang
bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya
memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran
dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak
konsumen yang dituju.
Jumlah
penduduk Indonesia yang besar dengan pertumbuhan per kapita yang tergolong
tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri makanan olahan,
termasuk fast food. Ketersediaan makanan yang cepat saji (quick service) semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya
mobilitas masyarakat, terutama di kawasan perkotaan yang dinamis. Makin
maraknya bisnis restoran kategori fastfood yang menyediakan menu utama ayam
goreng dan burger, khususnya yang dikembangkan melalui sistem franchise memacu
kondisi persaingan yang semakin ketat. Selain akibat masuknya merek baru,
pemain-pemain lama juga terus melakukan perluasan janngan pemasarannya. Apalagi
kategori makanan pokok sehari-hari juga menghadapi subtitusi yang kuat dan
luas, baik dari menu dan merek.
Kondisi
perekonomian Indonesia yang sedang mengalami krisis semakin mempersulit
perusahaan yang bergerak dalam industri restoran fast food franchise untuk
dapat bersaing baik melalui produknya, harga, distribusi maupun promosinya.
Melemahnya nilai Rupiah menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan operasi
perusahaan yang memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produknya. Dan bagi
perusahaan yang memiliki hutang jangka pendek dalam dollar akan mengalami
kesulitan pembayaran. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya gejolak
politik yang mengakibatkan kerusuhan dimana-mana.
Hal
ini berdampak langsung terhadap industri restoran fastfood franchise, banyak
outlet mereka mengalami kerusakan parah bahkan terbakar, tidak sedikit
perusahaan yang terpaksa menutup outletnya. KFC merupakan restoran cepat saji
franchise yang hak eksklusif waralabanya. KFC menjadi pemimpin pasar restoran
cepat saji selama 20 tahun sejak tahun 1979. KFC menspesialisasikan pada menu
ayam goreng dan memposisikan dirinya sebagai ‘Jagonya ayam’.
Segmen
KFC adalah keluarga segala usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap
bulannya dan target fokusnya adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun. Dalam
kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis ini KFC sebagai market leader
menerapkan strategi moble defense yaitu strategi pertahanan bergerak Dalam
kondisi bertahan dengan cara meningkatkan penjualan dan menekan biaya, KFC
tetap melakukan perluasan pada pasar yang potensial sebagai pertahanan ataupun
penyerangan dimasa depan. Strategi promosi dan pemasaran diarahkan untuk
meningkatkan penjualan dan transaksi seketika itu juga, didukung dengan
strategi produk berupa paket-paket hemat serta penetapan harga yang relatif
lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya dan distribusi melalui layanan pesan
antar ditingkatkan dengan penambahan armada. Strategi-strategi tersebut
dijalankan untuk merealisasikan visi perusahaannya yaitu untuk mempertahankan
kepemimpinannya dan agar dikenal sebagai brand yang paling digemari dalam usaha
restoran cepat saji di pasar
global. Deskripsi Alternatif : Jumlah penduduk Indonesia yang besar
dengan pertumbuhan per kapita yang tergolong tinggi merupakan potensi yang
sangat besar bagi industri makanan olahan, termasuk fast food. Ketersediaan
makanan yang cepat saji (quick service)
semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama
di kawasan perkotaan yang dinamis. Makin maraknya bisnis restoran kategori
fastfood yang menyediakan menu utama ayam goreng dan burger, khususnya yang
dikembangkan melalui sistem franchise memacu kondisi persaingan yang semakin
ketat. Selain akibat masuknya merek baru, pemain-pemain lama juga terus
melakukan perluasan janngan pemasarannya. Apalagi kategori makanan pokok
sehari-hari juga menghadapi subtitusi yang kuat dan luas, baik dari menu dan
merek. Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami krisis semakin
mempersulit perusahaan yang bergerak dalam industri restoran fast food
franchise untuk dapat bersaing baik melalui produknya, harga, distribusi maupun
promosinya. Melemahnya nilai Rupiah menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan
operasi perusahaan yang memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produknya.
Landasan
Teori
Harga
Harga adalah sejumlah uang
sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga merupakan salah satu penentu
keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan
yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang
maupun jasa. Dengan meningkatnya globalisasi, ada tekanan kuat terhadap
perusahaan untuk mengendalikan harga. Dalam industry global, perusahaan harus
bersaing dengan perusahaan dari seluruh dunia.
Faktor
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga
1.
Faktor
– faktor internal
-
Tujuan
pemasaran
-
Strategi
bauran pemasaran
-
Biaya
-
Pertimbangan
– pertimbangan organisasi.
2.
Faktor
– faktor internal
-
Sifat
pasar dan permintaan
-
Persaingan
-
Faktor
lingkungan lainnya (ekonomi, penjual dan pemerintah)
Menentukan
kebijakan penetapan harga
1. Memilih
tujuan dan penetapan harga
a.
Profit maximalitazion pricing (maksimalisasi keuntungan)
Yaitu untuk mencapai maksimal keuntungan
b.
Market share pricing (penetapan harga untuk merebut pangsa pasar)
Dengan harga yang rendah, maka pasar akan dikuasai.
c. Market
skimming pricing
Jika ada sekelompok pembeli yang bersedia membayar dengan harga tinggi
terhadap produk yang ditawarkan maka perusahaan akan menetapkan harga yang
tinggi walaupun kemudian harga tersebut akan turun.
d.
Current revenue pricing (penetapan laba pendapatan maksimal)
Penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh revenue yang cukup agar
uang kas cepet kembali.
e.
Target profit pricing (penetapan harga untuk sasaran)
Harga berdasarkan target penjualan dalam periode tertentu.
f.
Promotion pricing (penetapan harga untuk promosi)
Penetapan harga untuk suatu produk dengan maksud untuk mendorong
penjualan produk – produk lain.
2. Menentukan
permintaan
3. Memperkirakan
biaya
4. Analisis
biaya, harga dan tawaran pesaing
5.
Memilih metode penetapan harga
a. Cost
oriented pricing
Adalah penetapan harga yang semata – mata memperhitungkan biaya – biaya
dan tidak berorientasi pada pasar. Penetapan harga ini terdiri dari dua macam :
1.
Mark
up pricing and cost plus pricing (cara penetapan harga yang sama)
2.
Target
pricing yaitu suatu penetapan harga jual berdasarkan target rate of return dari
biaya total yang dikeluarkan ditambah laba yang diharapkan pada volume
penjualan yang diperkirakan.
b. Demand
oriented pricing
Adalah penentuan harga dengan mempertimbangkan keadaan permintaan,
keadaan pasar dan keinginan konsumen. Penentuan harga ini terdiri dari :
1.
Perceived
value pricing, yaitu berapa nilai produk dalam pandangan konsumen terhadap yang
dihasilkan perusahaan.
2.
Demand
differential pricing atau price discrimination, yaitu penetapan harga jual
produk dengan dua macam harga atau lebih.
c. Competitor
oriented pricing
Yaitu penetapan harga jual yang berorientasi pada pesaing, yang terdiri
dari :
1.
Going rate pricing, yaitu suatu penetapan harga dimana perusahaan
berusaha menetapkan harga setingkat dengan rata – rata industry.
2.
Sealed bid pricing, yaitu suatu penetapan harga didasarkan pada tawaran
yang diajukan oleh pesaing.
6. Memilih
harga final.
Modifikasi
harga
1.
Penetapan
harga per Wilayah geografis
Yaitu penetapan harga yang melibatkan perusahaan dalam
pengambilan keputusan mengenai harga produk bagi konsumen yang berada di
berbagai tempat diseluruh Negara.
2.
Potongan
harga dan imbalan khusus (price discount
and allowances)
3.
Penetapan
harga promosi (promotional pricing)
Yaitu penetapan harga dibawah daftar harga bahkan
dibawah harga pokok, yang dilakukan pada saat – saat tertentu dalam rangka
promosi.
4.
Penetapan
harga diskriminatif (discriminatory
pricing)
Terjadi bila perusahaan menjual barang atau jasa yang berbeda
– beda meskipun perbedaan biaya produk tersebut tidak proposional dengan
perkembangan harga.
5.
Penetapan
harga produk baru (new product pricing)
Yaitu penetapan harga yang berbeda – beda antara
bauran produk asli yang dilindungi oleh hak paten dengan produk yang meniru
produk yang sudah ada.
6.
Penetapan
harga dalam bauran produk.
Pengaruh
lingkungan pada keputusan penetapan harga
1.
Fluktuasi
mata uang
Fluktuasi nilai mata uang merupakan fakta kehidupan
bisnis internasional.
2.
Perjanjian
kurs mata uang
Perjanjian kurs mata uang memungkinkan pembeli dan
penjual menyetujui untuk memasok dan membeli dengan harga tetap di setiap mata
uang Negara dari perusahaan tersebut.
3.
Menetapkan
harga dalam lingkungan yang sedang dilanda inflasi yaitu dengan cara
mempertahankan marjin laba operasi.
4.
Kendali
dan subsidi pemerintah
Bila pemerintah membatasi kebebasan manajemen untuk
menyesuaikan harga, dengan sendirinya usaha mempertahankan marjin yang
dikorbankan.
5.
Pelaku
pesaing
6.
Hubungan
harga dan kualitas
Penetapan
harga global ada tiga alternative kebijakan
Ø Extension/Ethnocentric
1.
Harga
dr suatu produk atau jasa sama di pasar dunia dan improtir yg menanggung biaya
angkut dan tarif.
2. Kelebihan: simpel; Kekurangan: tdk dpt merespon
situasi pasar dan persaingan di setiap pasar nasional.
Ø Adaptation/Polycentric
1. Diberlakukannya penyesuaian harga oleh manajer cabang
atau afiliasi sesuai dgn lingkungannya.
Ø Invention/Geocentric
1. Suatu perusahaan dapat memberlakukan single price atau
menetapkan harga yg berbeda tergantung dari pasarnya.
- Asumsi: terdapat keunikan di pasar lokal yg hrs
dipertimbangkan
Penetapan
harga transfer
Yaitu Penetapan harga dari produk atau jasa yg dibeli
atau dijual oleh unit operasi atau divisi dari perusahaan yg sama. Berkaitan
dengan pertukaran intrakorporasi—transaksi antara pembeli dan penjual yg
memiliki perusahaan induk yg sama. Contoh: Toyota
Terdapat tiga pendekatan alternatif:
1. Cost-Based
Transfer Pricing
2.
Market-Based Transfer Pricing
3.
Negotiated Transfer Pricing
Analisis
Kasus
KFC (dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah
suatu merek
dagang waralaba dari Yum!
Brands, Inc., yang bermarkas diLouisville, Kentucky, Amerika
Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders, KFC
dikenal terutama karena ayam
gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket. KFC
sebagai market leader menerapkan strategi moble defense yaitu strategi
pertahanan bergerak Dalam kondisi bertahan dengan cara meningkatkan penjualan
dan menekan biaya, KFC tetap melakukan perluasan pada pasar yang potensial
sebagai pertahanan ataupun penyerangan dimasa depan.
Penetapan harga
yang ditawarkan KFC di Asia berbeda misalkan di Indonesia, Malaysia sama
Singapore harga yang ditawarkan berbeda. KFC menggunakan metode
penetapan harga geografis. Yaitu penetapan harga berdasarkan kemampuan daya
beli setiap geografis atau wilayah yang berbeda-beda.
Tabel
Perbedaan harga produk KFC di Asia
Jenis Produk KFC
Indonesia
|
Harga
|
Jenis Produk KFC
Malaysia
|
Harga
|
Jenis Produk KFC
Singapore
|
Harga
|
Paket Goceng
|
Rp.5000
|
Dinner plate ( 2-Piece Chicken)
|
RM 6.05(Rp. 15.221.8)
|
Oriental Chicken Salad Meal (1 Oriental Chicken Salad, 1 reg 7-Up Revive)
|
$6.50 (Rp. 33.962.5)
|
O. R Burger
|
Rp11. 818
|
Family Plate (12 pieces of chicken)
|
RM35.20 (Rp. 88.563.2)
|
Mega Meal (For Party of 8, 16 pcs Chicken, 10 pcs Winglets, 2 Lrg Popcorn
Chicken, 2 Lrg Whipped Potato, 2 Lrg
|
$49.95 (Rp. 260.988.75)
|
Kombo Hitlist (2 ayam+1 nasi+ 1fruit tea)
|
Rp 26.364
|
Snack Plate
• 2 pieces Chicken
• 1 Butter Bun • 1 Coleslaw (R) • 1 Whipped Potato (R) |
RM 7.95 (Rp. 20.002.2)
|
|
|
Ket
Singapore $1 =5.225
Malaysia RM1 = 2.516
Dilihat dari tabel
diatas mengambil harga produk KFC yang paling rendah yang mereka tawarkan. Terlihat
kalau KFC menggunakan metode penetapan harga geografis yang disesuaikan dengan daya beli di Negara tersebut.
Segmen KFC adalah keluarga segala
usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya
adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun.
Strategi penetapan harga yang
digunakan oleh KFC
1. Methode Penetapan Harga Geografis
Methode penetapan harga geografis adalah method dimana
berkaitan dengan bagaimana perusahaan tersebut memutuskan harga produknya untuk pelanggan
yang berbeda di lokasi dan Negara yang berbeda. Apakah Negara tersebut
seharusnya menetapkan harga yang lebih tinggi atau lebih rendah untuk satu
Negara?itu tergantung daripada tingkat daya beli di suatu Negara atau wilayah
tersebut. Untuk melihat dengan gampang tingkat kemakmuran suatu Negara itu
dapat dilihat dari nilai tukar mata uang negar tersebut terhadap dolar amerika
serikat. Dan di antara tiga Negara diatas (Indonesia, Malaysia dan Singapore)
maka yang paling lemah nilai tukar mata uangnya terhadap dolar Amerika adalah
mata uang Indonesia dan itu mengindikasikan bahwa tingkat perekonomian dan daya
beli Indonesia lebih rendah daripada yang lainnya.
Oleh karena itu maka KFC menetapkan harga yang lebih
murah untuk Indonesia, itu semua bermaksud untuk menyesuaikan produk KFC dengan
daya beli masyarakat Indonesia. Dan memiliki daya beli yang rendah disbanding dengan Negara lainnya.
2. Methode Penetapan Harga Diskriminatif
Perusahaan-perusahaan sering menyesuaikan harga
dasarnya untuk mengakomodasi perbedaan pelanggan, atau perbedaan produk,dan
inilah yang dinamakan dengan methode penetapan harga diskriminatif.
Diskriminasi harga terjadi apabila (price
discrimination) suatu perusahaan menjual dua produk atau lebih yang berbeda.
Dalam diskriminasi ini , penjual (KFC) tersebut mengenakan harga yang terpisah
dan berbeda tergantung daripada intensitas kualitasnya. Semakin bagus
kualitasnya maka harganya akan semakin mahal dibandingkan dengan produk yang
lainnya, dan sebaliknya.
Penetapan harga diskriminatif juga dapat terjadi
jikalau perusahaan akan menjual dua produk atau lebih yang berbeda dan dalam
menentukan harganya tergantung dari intensitas permintaannya.
Tetapi dalam contoh kasus KFC ini, KFC menetapkan dan
membeda-bedakan harga tergantung daripada intensitas kualitasnya. Dan jenis produk yang ditawarkan.
3.
Metode Competitor
oriented pricing
Metode ini berorientasi pada
pesaing. KFC dalam bersaing dengan kompetitornya menggunakan metode going rate pricing dengan berusaha
menetapkan harga setingkat dengan rata – rata penetapan harga kompetitornya
misalnya dengan produk Mc Donald yang menawarkan harga yang sesuai dengan daya
beli Negara tersebut.
Kesimpulan
1. Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk
memperoleh produk atau jasa. Harga
merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari
penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
2. Dalam
penetapan harga banyak hal yang mesti dipertimbangkan faktor internal dan
faktor eksternal. Banyak kebijakan dalam menentukan harga misalnya memilih
metode penetapan harga sehingga produk atau jasa yang ditawarkan bisa menebus
pasar global dan diterima oleh semua kalangan.
3.
Penetapan harga yang tepat sangatlah penting untuk perusahaan global
seperti KFC, ini dikarenakan wilayah-wilayah dimana tempat KFC beropersi
memiliki kemampuan daya beli yang berbeda-beda, sehingga dalam penetapan
harganya haruslah tepat supaya bisa diterima oleh masyarakat setempat, dan
mampu bersaing dengan perusahaan lainnya yang sejenis dan menjadi pesaing di
wilayah dimana KFC beroperasi dan itulah yang menyebabkan adanya perbedaan
perbedaan harga produk KFC antara satu Negara dengan Negara yang lainnya
tergantung dari kemampuan daya beli masyarakat di Negara tersebut. Adapun dalam menetapkan harga, KFC
menggunakan tiga methode, yang pertama adalah methode Competitor
oriented pricing , method penetapan harga
geografis dan methode penetapan harga diskriminatif. Segmen KFC adalah keluarga segala usia
dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya adalah
anak-anak usia 3 s/d 14 tahun. Dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami
krisis ini KFC sebagai market leader menerapkan strategi moble defense yaitu strategi
pertahanan bergerak Dalam kondisi bertahan dengan cara meningkatkan penjualan
dan menekan biaya, KFC tetap melakukan perluasan pada pasar yang potensial
sebagai pertahanan ataupun penyerangan dimasa depan.
Rekomendasi
Dengan meningkatkan kualitas
produk tetapi dengan harga yang tetap, sehingga semua kalangan bisa menikmati
produk yang ditawarkan.
Daftar
Pustaka
Keegan, Warren J, 2007. Manajemen Pemasaran Global.
Terjemahan edisi keenam jilid 2. PT Indeks, Jakarta
Saladin, Djaslim, 2007. Intisari pemasaran &
unsure – unsure pemasaran. Linda Karya. Bandung
Saladin, Djaslim. 2007. Manajemen Pemasaran. Linda
Karya. Bandung
Vannesa Gaffar. Global Marketing. Keputusan Harga
Lampiran
Strategi
Kentucky Fried Chicken Dalam Mempertahankan Posisinya Sebagai Market
Leader Master
960 Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan
pertumbuhan per kapita yang tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat
besar bagi industri makanan olahan, termasuk fast food. Ketersediaan makanan
yang cepat saji (quick service) semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya
mobilitas masyarakat, terutama di kawasan perkotaan yang dinamis. Makin
maraknya bisnis restoran kategori fastfood yang menyediakan menu utama ayam
goreng dan burger, khususnya yang dikembangkan melalui sistem franchise memacu
kondisi persaingan yang semakin ketat. Selain akibat masuknya merek baru,
pemain-pemain lama juga terus melakukan perluasan janngan pemasarannya. Apalagi
kategori makanan pokok sehari-hari juga menghadapi subtitusi yang kuat dan
luas, baik dari menu dan merek.
Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami
krisis semakin mempersulit perusahaan yang bergerak dalam industri restoran
fast food franchise untuk dapat bersaing baik melalui produknya, harga,
distribusi maupun promosinya. Melemahnya nilai Rupiah menyebabkan kenaikan
harga bahan baku dan operasi perusahaan yang memaksa perusahaan untuk menaikkan
harga produknya. Dan bagi perusahaan yang memiliki hutang jangka pendek dalam
dollar akan mengalami kesulitan pembayaran. Kondisi tersebut diperparah dengan
terjadinya gejolak politik yang mengakibatkan kerusuhan dimana-mana.
Hal ini berdampak langsung terhadap industri restoran
fastfood franchise, banyak outlet mereka mengalami kerusakan parah bahkan
terbakar, tidak sedikit perusahaan yang terpaksa menutup outletnya. KFC
merupakan restoran cepat saji franchise yang hak eksklusif waralabanya dipegang
oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC menjadi pemimpin pasar restoran cepat saji
yang dominan di Indonesia selama 20 tahun sejak tahun 1979. KFC
menspesialisasikan pada menu ayam goreng dan memposisikan dirinya sebagai
‘Jagonya ayam’.
Segmen KFC adalah keluarga segala usia dengan
pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya adalah
anak-anak usia 3 s/d 14 tahun. Dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami
krisis ini KFC sebagai market leader menerapkan strategi moble defense yaitu
strategi pertahanan bergerak Dalam kondisi bertahan dengan cara meningkatkan
penjualan dan menekan biaya, KFC tetap melakukan perluasan pada pasar yang
potensial sebagai pertahanan ataupun penyerangan dimasa depan. Strategi promosi
dan pemasaran diarahkan untuk meningkatkan penjualan dan transaksi seketika itu
juga, didukung dengan strategi produk berupa paket-paket hemat serta penetapan
harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya dan distribusi
melalui layanan pesan antar ditingkatkan dengan penambahan armada.
Strategi-strategi tersebut dijalankan untuk merealisasikan visi perusahaannya
yaitu untuk mempertahankan kepemimpinannya dan agar dikenal sebagai brand yang
paling digemari dalam usaha restoran cepat saji di Indonesia. Deskripsi
Alternatif : Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan pertumbuhan per kapita
yang tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri makanan
olahan, termasuk fast food. Ketersediaan makanan yang cepat saji (quick
service) semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat,
terutama di kawasan perkotaan yang dinamis. Makin maraknya bisnis restoran
kategori fastfood yang menyediakan menu utama ayam goreng dan burger, khususnya
yang dikembangkan melalui sistem franchise memacu kondisi persaingan yang
semakin ketat. Selain akibat masuknya merek baru, pemain-pemain lama juga terus
melakukan perluasan janngan pemasarannya. Apalagi kategori makanan pokok
sehari-hari juga menghadapi subtitusi yang kuat dan luas, baik dari menu dan
merek. Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami krisis semakin
mempersulit perusahaan yang bergerak dalam industri restoran fast food
franchise untuk dapat bersaing baik melalui produknya, harga, distribusi maupun
promosinya. Melemahnya nilai Rupiah menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan
operasi perusahaan yang memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produknya.
Dan bagi perusahaan yang memiliki hutang jangka pendek
dalam dollar akan mengalami kesulitan pembayaran. Kondisi tersebut diperparah
dengan terjadinya gejolak politik yang mengakibatkan kerusuhan dimana-mana. Hal
ini berdampak langsung terhadap industri restoran fastfood franchise, banyak
outlet mereka mengalami kerusakan parah bahkan terbakar, tidak sedikit
perusahaan yang terpaksa menutup outletnya. KFC merupakan restoran cepat saji
franchise yang hak eksklusif waralabanya dipegang oleh PT.Fast Food Indonesia.
KFC menjadi pemimpin pasar restoran cepat saji yang dominan di Indonesia selama
20 tahun sejak tahun 1979. KFC menspesialisasikan pada menu ayam goreng dan
memposisikan dirinya sebagai ‘Jagonya ayam’. Segmen KFC adalah keluarga segala
usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya
adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun.
Dalam kondisi perekonomian
yang sedang mengalami krisis ini KFC sebagai market leader menerapkan strategi moble defense yaitu
strategi pertahanan bergerak Dalam kondisi bertahan dengan cara meningkatkan
penjualan dan menekan biaya, KFC tetap melakukan perluasan pada pasar yang
potensial sebagai pertahanan ataupun penyerangan dimasa depan. Strategi promosi
dan pemasaran diarahkan untuk meningkatkan penjualan dan transaksi seketika itu
juga, didukung dengan strategi produk berupa paket-paket hemat serta penetapan
harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya dan distribusi
melalui layanan pesan antar ditingkatkan dengan penambahan armada.
Strategi-strategi tersebut dijalankan untuk merealisasikan visi perusahaannya
yaitu untuk mempertahankan kepemimpinannya dan agar dikenal sebagai brand yang
paling digemari dalam usaha restoran cepat saji di Indonesia.
L
Penetapan harga KFC
BalasHapusPenetapan harga yang tepat sangatlah penting untuk perusahaan global seperti KFC, ini dikarenakan wilayah-wilayah dimana tempat KFC beropersi memiliki kemampuan daya beli yang berbeda-beda, sehingga dalam penetapan harganya haruslah tepat supaya bisa diterima oleh masyarakat setempat, dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya yang sejenis dan menjadi pesaing di wilayah dimana KFC beroperasi dan itulah yang menyebabkan adanya perbedaan perbedaan harga produk KFC antara satu Negara dengan Negara yang lainnya tergantung dari kemampuan daya beli masyarakat di Negara tersebut. Adapun dalam menetapkan harga, KFC menggunakan tiga methode, yang pertama adalah methode Competitor oriented pricing , method penetapan harga geografis dan methode penetapan harga diskriminatif. Segmen KFC adalah keluarga segala usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun. Dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis ini KFC sebagai market leader menerapkan strategi moble defense yaitu strategi pertahanan bergerak Dalam kondisi bertahan dengan cara meningkatkan penjualan dan menekan biaya, KFC tetap melakukan perluasan pada pasar yang potensial sebagai pertahanan ataupun penyerangan dimasa depan.